Mahasiswa Unhan gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana untuk warga Kampus Unhan dan Bainstranas Kemhan


Bogor – Mahasiswa Fakultas Kemanan Nasional (FKN) Unhan melalui prodi Manajemen Bencana, gelar sosialisasi mitigasi bencana bagi anggota yang berdinas di lingkungan kampus Unhan dan Badan Instalasi Strategis Pertahanan (Bainstranas) Kemhan, bertempat di lapangan upacara kampus Unhan, komplek IPSC Sentul. Senin (21/1).

Kegiatan sosialisasi didasari oleh Intruksi Menristekdikti bahwa setiap Perguruan Tinggi harus menjelaskan Mitigasi bencana kepada masyarakat luas, sehingga Prodi Manajemen Bencana FKN Unhan, merasa terpanggil menjadi pelopor untuk mengimplementasikan hal tersebut mulai dari lingkungan sendiri yaitu kampus Unhan.

Menurut Sesprodi Manajemen Bencana Kolonel Kes. Dr. IDK Kerta Widana, SKM, MKKK, dikatakan bahwa Sosialisasi mitigasi bencana kepada masyarakat luas dilatarbelakangi oleh wilayah Indonesia merupakan wilayah dengan tingkat Rawan bencana yang sangat tinggi karena, Indonesia terletak di wilayah Ring of Fire. Sejak tahun 2018, telah terjadi bencana besar di Lombok, Palu, dan Selat Sunda serta dalam waktu singkat telah bencana menelan ribuan korban jiwa. Sosialiasi mitigasi bencana ini bertujuan untuk memberikan kesadaran,kewaspadaan, dan menyiapkan diri untuk menghadapi bencana, sehingga mengurangi terjadinnya menekan terjadinnya korban jiwa akibat bencana alam.

Dalam sosialisasi ini jelaskan tentang dua jenis mitigasi bencana yang bersifat struktural dan non-struktural. Untuk mengantisipasi bencana alam yang bersifat struktural, bentuk mitigasi strukturalnya dengan menyiapkan bangunan yang tahan terhadap bencana,sehingga mampu mencegah, melindungi, dan menyelamatkan diri saat terjadi bencana, sebagai contohnya dengan membuat tanggul yang kokoh, shelter, jalur evakuasi, dan rambu-rambu evakuasi.

 Sementara mengantisipasi terjadinya bencana yang bersifat non-struktural  melalui upaya untuk meningkatkan kesadaran akan bencana, pengetahuan, sikap, perilaku dan kemampuan untuk menghadapi bencana.

Lebihlanjut dalam sosialisasi ini dijelaskan kerawanan bencana setiap daerah berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI) yang dikeluarkan oleh BNPB seperti diwilayah Kabupaten Bogor, menurut data DIBI termasuk kategori rawan bencana berisiko tinggi meliputi longsor, angin puting beliung, petir dan gempa bumi, selain itu Bogor terletak di wilayah patahan sesar lembang, cimandiri, baribis dan garsela hal Ini sangat berpotensi terjadi gempa yang besar, karena secara teknologi kejadian gempa sangat sulit diprediksi secara pasti. Sedangkan longsor bisa kita kenali dengan melihat pergerakan tanah, bila terjadi hujan dengan intensitas tinggi, air meresap ke tanah yang labil dan dapat menyebabkan terjadinya longsor. Oleh karena itu, upaya membangun tanggul, terasering, saluran air, juga penghijauan dapat mencegah longsor.


Sedangkan upaya menghadapi kejadian gempabumi, disamping upaya struktural dengan bangunan yang tahan gempa, tidak kalah penting adalah upaya meningkatkan kesadaran bencana, meningkatkan pengetahuan, dan mampu menyelamatkan diri saat terjadi gempa.Dalam sosialisasi ini disampaikan juga BNPB telah memiliki aplikasi yang berisikan informasi tingkat bahaya suatu wilayah dan dilengkapi dengan rekomendasi aksi untuk melakukan antisipasinya secara partisipatif yaitu inaRISK. Aplikasi inaRISK ini dapat didownload via appstore/playstore. Harapannya, dengan aplikasi ini dapat mewujudkan bangsa Indonesia menjadi tangguh.menghadapi bencana. 





Mahasiswa Unhan gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana untuk warga Kampus Unhan dan Bainstranas Kemhan  Mahasiswa Unhan gelar Sosialisasi Mitigasi Bencana untuk warga Kampus Unhan dan Bainstranas Kemhan Reviewed by Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional on January 22, 2019 Rating: 5

No comments:

Gallery

Powered by Blogger.