Dr. Yulian Azhari, S.H., M.H
Latar Belakang
Indonesia
merupakan negara yang sangat
heterogen, baik dari aspek demografi, geografi, maupun kondisi sosial, serta kaya
dengan
sumber daya alam, dan sumber
daya manusia.
Karakter bangsa Indonesia yang terilhami
dari nenek moyang, sebagai pekerja keras, telah membentuk watak masyarakat yang
pantang menyerah, (Cahyono: 2019) Keragaman yang selaras
dengan keadaban melahirkan corak dan warna tersendiri. Banyaknya suku, agama, adat istiadat
serta budaya menjadikan kekuatan
identitas
nasional. Keragaman budaya inilah
yang menjadikan pencirian khusus yang berbeda dengan negara lainnya. Beragam suku, agama, bahasa daerah,
adat, istiadat dan golongan harus mampu dikelola dan dirawat bersama. Merawat keragaman menjadi keharusan sehingga lahir
keharmonisan. Humanitas yang dimiliki bersama dan perbedaan
kultural saling menembus dengan erat sehingga menciptakan identitas manusia. Merawat keberagaman membutuhkan kesadaran Bela
Negara.
Sampai saat ini
pembinaan kesadaran bela negara sudah berlangsung selama 16 tahun. Seharusnya
Indonesia sudah memiliki kader-kader bela negara yang cukup banyak. Sehingga
dapat mendkung pertahanan negara. Namun menurut penelitian yang dilaksanakan
oleh I Nengah Surita, aktualisasi kesadaran bela negara saat ini kenyataannya
belum optimal sehingga kewaspadaan generasi muda masih rendah yang pada
akhirnya dapat mempengaruhi ketananan kehidupan nasional juga menjadi kurang
tangguh (2019). Hal tersebut didapat dari data berikut: Penggunaan
narkoba dikalangan pelajar telah mencapai 22 persen, pada kelompok usia 15
sampai 20 tahun menggunakan narkotika jenis ganja dan psikotropika seperti
sedatin, rahypnol dan megadon.
Kabupaten Bogor
adalah salah satu kabupaten yang ada di Indonesia yang termasuk memiliki
keberagaman yang cukup tinggi. Tercatat dari 3.6 juta penduduknya, terdapat
mereka yang beragama Islam 92,62%, Kristen 7,18%, Katolik 4,50%, Protestan
2,68%, Hindu (0,09%) Buddha 0,09%, dan lainnya 0,02% (BPS Kabupaten Bogor,
2021). Jumlah tersebut belum termasuk masyarakat pendatang,
yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Bisa dikatakan, sebagai salah
satu kota penyangga Ibu Kota Negara adalah dapat dikatakan sebagai miniature
heterogenitas masyarakat Indonesia. Potensi-potensi ancaman yang timbul dari
kompleksitas di dalamnya, harus bisa diatasi sesegera mungkin. Untuk bisa membangun Pertahanan Negara, dibutuhkan
persepsi yang sama untuk bisa membangun sistem pertahanan semesta. Melalui
pembinaan kesadaran bela negara, hal tersebut dapat dilaksanakan.
Pembahasan
Pembinaan kesadaran bela negara penting untuk
dilakukan kepada generasi muda Indonesia khususnya di wilayah kabupaten Bogor.
Hal ini dikarenakan kesadaran bela negara generasi muda kabupaten Bogor masih
sangat kurang, sehingga mempengaruhi ketahanan kehidupan nasional. Tingkat
kriminalitas yang melibatkan pelajar kabupaten Bogor dari tahun 2019 sampai
2021 masih cukup tinggi. Mulai dari penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja
hingga perkelahian atau tawuran. Hal ini tentu sangat memprihatinkan semua
pihak. Dalam rangka mengurangi hal tersebut, tentu Pemerintah, TNI, dan pihak
Sekolah di wilayah kabupaten Bogor harus bersinergi untuk melakukan pembinaan kesadaran
bela negara. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pelaksanaan, upaya dan
faktor-faktor yang berpengaruh dalam pembinaan bela negara di kabupaten Bogor.
Pelaksanaan pembinaan kesadaran bela negara di
kabupaten Bogor sudah cukup bagus, ini terbukti dari kegiatan-kegiatan yang
dilakukan di SMAN 1 Citeureup dan SMAN 1 Dramaga. Di Sekolah tersebut bentuk
Pendidikan bela negara adalah dengan melaksanakan upacara bendera setiap hari
senin, memberikan pelatihan dasar kepemimpinan dengan melibatkan TNI kepada
anggota OSIS, MPK dan Pramuka. Bahkan di SMAN 1 Dramaga sebelum masuk kelas
siswa-siswanya disuruh menyanyikan lagu daerah dalam rangka meningkatkan rasa
cinta terhadap tanah air. Kesbangpol kabupaten Bogor selaku Lembaga teknis
daerah yang memiliki tugas pokok dan fungsi dibidang kesatuan bangsa dan
politik dalam negri dan memiliki visi terwujudnya masyarakat kabupaten Bogor
yang berwawasan kebangsaan menuju terciptanya persatuan dan kesatuan bangsa
serta stabilitas politik, juga telah melakukan tugasnya dengan melakukan
pembinaan kesadaran bela negara kepada siswa-siswa pelajar di kabupaten Bogor,
dengan mengundang siswa-siswa perwakilan sekolah yang ada di kabupaten Bogor
untuk melaksanakan pendidikan bela negara. Kodim 0621 pun juga sudah melakukan
pembinaan bela negara kepada pelajar kabupaten Bogor dengan memberikan
pelatihan dan materi bela negara kepada mereka. Ini semua dilakukan untuk
menigkatkan rasa cinta tanah air, rela berkorban, sadar berbangsa dan
bernegara, meyakini Pancasila sebagai ideologi negara, serta memiliki kemampuan
awal bela negara, para pelajar di kabupaten Bogor.
Untuk melakukan pembinaan bela negara
dilingkungan kabupaten Bogor agar mendapatkan hasil yang diinginkan tentu
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut diantaranya kemampuan
SDM, anggaran, dukungan instansi lain, kondisi pelajar, dan dukungan dari
masyarakat.
Kemampuan SDM sebagai pelaksana pembinaan bela
negara dimasing-masing intasnsi sudah cukup professional dan kompeten. Dukungan
anggaran yang dibutuhkan untuk melaksanakan pembinaan bela negara cukup
tersedia dimasing-masing instansi. Dukungan antar instansi dalam melaksanakan
pembinaan bela negara ini pun sudah cuku bagus, baik antara sekolah dengan
kesbangpol, sekolah dengan TNI, maupun Kesbangpol dengan TNI. Para pelajar pun
tidak ada yang terpaksa dalam melakukan kegiatan bela negara ini, mereka bahkan
dengan suka rela dan senang dalam mengikuti kegiatan ini. Masyarakat pun tidak
ada yang menolak kegiatan ini, karena memang kegiatan ini dibutuhkan oleh para
pelajar untuk mengurangi kasus kriminalitas yang dilakukan oleh para pelajar di
kabupaten Bogor.
Kenyataannya
aktualiasi dari pembinaan kesadaran bela negara, walau dilaksanakan secara
rutin oleh beberapa instansi terkait di wilayah Kabupaten Bogor, belum
memberikan dampak yang signifikan bahkan kurang optimal. Hal ini terlihat dari
banyaknya kasus tindak kejahatan yang terjadi di wilayah Kabupaten Bogor dalam
beberapa tahun terakhir. Hal ini terjadi karena sinergitas antar instansi terkait
di kabupaten Bogor masih belum optiomal. Upaya pembinaan bela
Negara guna mendukung pertahanan negara di wilayah Kabupaten Bogor, adalah
dengan cara meningkatkan sinergitas antar instansi terkait.
Kesimpulan
Pelaksanaan pembinaan bela negara
di Kabupaten Bogor sudah berjalan dengan baik, walaupun antar instansi belum
bersinergi dengan baik. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pelaksanaan pembinaan bela negara terhadap
masyarakat di wilayah Kabupaten Bogor adalah kemampuan SDM, anggaran, dukungan
instansi lain, kondisi pelajar, dan dukungan dari masyarakat. Upaya pembinaan
bela Negara guna mendukung pertahanan negara di wilayah Kabupaten Bogor, adalah
dengan cara meningkatkan sinergitas antar instansi terkait.
No comments: