Meningkatkan Semangat Bela Negara Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda

  Meningkatkan Semangat Bela Negara Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda

Pembina IV/b Hery Yuniarto.S.E.,M.SI (Han)


 

Pendahuluan

Peristiwa Kongres Pemuda II yang digelar 28 Oktober 1928 (setelah sebelumnya diadakan Kongres I 1926) yang kemudian dikenal sebagai Sumpah Pemuda merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia khususnya pemuda. Kongres itu menjadi break event point atas lahirnya gagasan besar sebagai sebuah perjuangan politik. Isi Sumpah Pemuda mengikrarkan tiga hal; satu tanah air (kesadaran teritorial), satu bangsa (kebangsaan/nation) dan satu bahasa (kesadaran budaya). 

Sumpah Pemuda adalah revolusi politik yang sangat penting dan utama karena melahirkan titik nadir perjuangan yang menjadi motivasi perjuangan revolusioner di kemudian hari. Sumpah Pemuda adalah titik temu atau wadah bagi semua lapisan sosial, suku, keyakinan agama dan budaya. Sumpah Pemuda menjadi awal perjuangan bersifat nasional setelah sebelumnya sangat lokalistik.

Isi dari sumpah pemuda yakni sebagai berikut:

 

·         Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.

·         Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia

·         Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

 

Sumpah Pemuda menyatukan perjuangan bangsa Indonesia menjadi semakin kuat dalam upaya meraih kemerdekaannya pada tahun 1945. Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan mengucapkan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Janji dalam Sumpah Pemuda tersebut mampu membangkitkan tekad dan semangat rakyat Indonesia dalam menegakkan kemerdekaan bangsa Indonesia dari jajahan negara asing dengan dilandasi semangat kebersamaan, patriotisme, dan nasionalisme.

 

Pembahasan

Sumpah pemuda dapat direfleksikan dan sangat relevan dengan kondisi saat. Reaktualisasi Sumpah Pemuda adalah metamorfosa yang dapat digunakan sebagai kekuatan kontrol sosial untuk menguatkan sendi-sendi kebangsaan kita yang terasa mulai tergerus oleh arus perubahan zaman sebagai dampak dari globalisasi. Ketika teritori nasional kita berada dalam ancaman dari pihak asing, soliditas bangsa terganggu akibat perbedaan politik, sosial dan budaya mengharu biru keindonesiaan kita.   Masalah multidimensi seolah sulit diurai karena kita sudah kehilangan semangat kebersamaan sebagai bangsa. Tingginya angka korupsi, perilaku pejabat negara yang tak terpuji, perpecahan, kekerasan sesama anak bangsa membuat kita kehilangan roh kebangsaan.  Kita mungkin perlu merenungi terhadap apa yang dikatakan oleh Amrtya Kumar Sen, "Join the past to build a new."  Kita harus mengenang akar masa lalu tentang ikhtiar ketulusan, kelurusan niat dan ketinggian budi dari para pendiri bangsa. Kita perlu mengenang tanggung jawab para pendiri bangsa, karena dalam setiap mengambil keputusan sulit terkait dengan masalah kenegaraan/kebangsaan selalu dilandasi oleh niat suci dan hati yang murni penuh keihlasan tanpa pamrih.  

Mungkin inilah yang dinamakan makrifat bela negara yang harus dilakukan oleh seluruh warga negara, khususnya bagi para pengelola negara, bagaimana mengelola negara. Indonesia amat kaya raya di dataran, pegunungan, hutan belantara, lembah, ngarai dan di bawahnya semua mengandung potensi kekayaaan. Belum lagi kandungan di dalam dan di dasar laut semua adalah harta kekayaan.  Namun sayang setelah 76 tahun merdeka amanat pasal 33 ayat 3 UUD 1945 yang bermuara pada keadilan sosial belum mampu terwujud bahkan terasa masih sangat jauh. Bahkan kekuatan oligarki politik dan oligarki ekonomi justru semakin menguat. Kita harus kembali mengenang jasa perjuangan pendahulu yang telah mewakafkan jiwa, raga dan harta bendanya untuk kemuliaan bangsa ini.  Seharusnya semangat itu yang merasuki jiwa-jiwa kita dan khususnya bagi pejabat pemerintahan untuk lebih fokus pada urusan kemaslahatan warga negara. Bela negara di era kekinian tidak lagi harus memanggul senjata tetapi bagaimana melaksanakan peran profesi masing-masing secara proporsional, profesional dan optimal untuk keagungan bangsa dan negara kita. 

Dahulu pendahulu berjuang untuk mengusir kaum kolonial yang menghisap rakyat dan kekayaan alamnya dengan harapan generasi mendatang dapat menikmatinya dan melahirkan generasi yang mampu membangun keagungan negara dan bangsa. Jangan lagi muncul penjajahan ala kolonial di era milenial dengan beragam bentuk dan corak yang melukai rasa keadilan dan kemanusiaan.  Para founding fathers and mothers telah memberikan contoh semangat altruisme dalam bagaimana membangun peradaban bangsa secara bermartabat. Sekali kita perlu kembali mengenang akar bagaimana para pendahulu kita berjuang untuk kemaslahatan. Selamat hari Sumpah Pemuda semoga sumpah itu mampu menjadi emanasi bagi seluruh negeri. 

                                              

Kesimpulan

Dalam isi Sumpah Pemuda terdapat kandungan makna yang dalam bagi bangsa Indonesia, makna yang harus dipahami setiap warga Indonesia, terutama para anak muda. Kala itu, pemuda dan pemudi tokoh Sumpah Pemuda telah terbukti berhasil menyatukan keutuhan Indonesia dengan mengorbankan waktu, pikiran, tenaga, bahkan harta benda mereka.

Hal ini mempertegas bahwa dalam sejarah perjuangan bangsa kita, sejak awal merintis pergerakan kebangsaan Indonesia, pemuda memiliki peran aktif sebagai ujung tombak dalam mengantarkan bangsa dan negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur.

Pemuda selalu memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam perkembangan suatu bangsa dan negara karena mereka adalah kelompok sosial yang menentukan masa depan sebuah bangsa. Begitu juga Indonesia. Sejarah mencatat bahwa kelompok muda memiliki keterlibatan aktif dalam berbagai sektor kehidupan masyarakat Indonesia sejak dulu hingga kini. Tak terelakkan lagi, bangsa ini membutuhkan para pemuda sebagai penerus keberlangsungan bangsa.

Dengan berubahnya masa dan bergantinya zaman, pemuda harus selalu dapat menginspirasi dan mengiringi berjalannya proses transisi. Pemuda dengan segala potensi yang dimiliki dan melekat pada dirinya memiliki peran strategis dalam menggerakkan bangsa, serta berperan aktif sebagai kekuatan moral, kontrol sosial, maupun agen perubahan.

 

Meningkatkan Semangat Bela Negara Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda  Meningkatkan Semangat Bela Negara Dalam Peringatan Hari Sumpah Pemuda Reviewed by Manajemen Bencana untuk Keamanan Nasional on October 30, 2022 Rating: 5

No comments:

Gallery

Powered by Blogger.